Donald Trump pada hari Minggu mengklaim bahwa Rep. Jamaal Bowman yang membunyikan alarm kebakaran di gedung kantor Kongres adalah hal yang lebih buruk daripada para pendukung mantan presiden yang menyerbu Capitol untuk menghentikan peralihan kekuasaan secara damai. Dia menyerukan agar Partai Demokrat New York dipenjara.
Kata-kata kasar Trump yang membandingkan tindakan Bowman pada hari Sabtu dengan kekerasan massal pada 6 Januari 2021, semakin meningkat di Reality Social: “DIA HARUS MENDERITA NASIB YANG SAMA. KAPAN PERADILANNYA DIMULAI???”
“Akankah Anggota Kongres Jamal [sic] Bowman diadili dan dipenjara karena melakukan tindakan yang sangat berbahaya dan mematikan sistem alarm kebakaran utama untuk menghentikan pemungutan suara Kongres yang sedang berlangsung di DC,” tulis Trump. “Tindakannya yang mengerikan terekam dalam rekaman, menunjukkan keberanian dan kriminalitas yang mengerikan. Itu adalah ‘Hambatan terhadap Proses Resmi’ yang sangat berbahaya, sama seperti yang digunakan terhadap tahanan J-6 kami. Sebenarnya, tindakannya mungkin lebih buruk.”
Bowman tertangkap kamera memicu alarm di Gedung Kantor Cannon Home ketika Partai Demokrat sedang berdiam diri di DPR sehingga mereka dapat membaca dengan teliti proposal Partai Republik untuk mencegah penutupan pemerintah. Gedung Cannon, yang berada di seberang Capitol, dievakuasi. Kongres kemudian meloloskan rancangan undang-undang sementara yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.
Kantor Bowman mengatakan kejadian tersebut adalah sebuah kecelakaan, meskipun seperti yang dicatat oleh HuffPost sebelumnya, “tidak jelas bagaimana jika membunyikan alarm kebakaran bisa menjadi suatu kecelakaan.”
Anggota parlemen tersebut berusaha menjelaskan tindakannya dalam sebuah pernyataan: “Saya secara pribadi ingin menjernihkan kebingungan seputar kejadian hari ini. Hari ini, ketika saya sedang terburu-buru untuk memberikan suara, saya sampai pada sebuah pintu yang biasanya terbuka untuk pemungutan suara tetapi hari ini tidak terbuka. Saya malu untuk mengakui bahwa saya mengaktifkan alarm kebakaran, karena mengira alarm kebakaran akan membuka pintu. Saya menyesali hal ini dan dengan tulus meminta maaf atas kebingungan yang ditimbulkannya.”
“Tetapi saya ingin memperjelas, ini bukanlah saya, dengan cara apa pun, yang mencoba menunda pemungutan suara,” lanjutnya. “Yang terjadi justru sebaliknya – saya berusaha segera untuk melakukan pemungutan suara, yang akhirnya saya lakukan dan bergabung dengan rekan-rekan saya dalam upaya bipartisan untuk menjaga pemerintahan kita tetap terbuka.”
Partai Republik telah menyerukan penuntutan dan pengusirannya.